2 research outputs found

    LITERATURE REVIEW IOT SOFTWARE ARCHITECTURE ON AGRICULTURE

    Get PDF
    Context – Internet of Things (IoT) interrelates computing devices, machines, animals, or people and things that use the power of internet usage to utilize data to be much more usable. Food is one of the mandatory human needs to survive, and most of it is produced by agriculture. Using IoT in agriculture needs appropriate software architecture that plays a prominent role in optimizing the gain. Objective and Method – Implementing a solution in a specific field requires a particular condition that belongs to it. The objectives of this research study are to classify the state of the art IoT solution in the software architecture domain perspective. We have used the Evidence- Based Software Engineering (EBSE) and have 24 selected existing studies related to software architecture and IoT solutions to map to the software architecture needed on IoT solutions in agriculture. Result and Implications – The results of this study are the classification of various IoT software architecture solutions in agriculture. The highlighted field, especially in the areas of cloud, big data, integration, and artificial intelligence/machine learning. We mapped the agriculture taxonomy classification with IoT software architecture. For future work, we recommend enhancing the classification and mapping field to the utilization of drones in agriculture since drones can reach a vast area that is very fit for fertilizing, spraying, or even capturing crop images with live cameras to identify leaf disease

    OTENTIKASI MAHASISWA PADA CAPTIVE GATEWAY (PORTAL) BERBASIS BARCODE SCANNER MENGGUNAKAN KAMERA SMARTPHONE

    No full text
    Dewasa ini kemajuan teknologi sangatlah pesat. Salah satu faktor penyebabnya adalah meningkatnya modernisasi dan penggunaan dari jaringan internet. Apalagi era Internet of Things (IoT) sudah dimulai, dimana komunikasi terjadi antara mesin (m2m communication) dengan sedikit atau tanpa andil tangan manusia lagi. Tidak heran jika hamper semua orang memiliki akses internet masing-masing di rumah , perkantoran, atau tempat publik lain. Majunya teknologi saat ini, memungkinkan kita terhubung ke internet secara nirkabel. Kali ini penulis akan membahas Wireless Fidelity (Wi-Fi) networks. Banyak sekali pengguna Wi-Fi yang ada di dunia saat ini. Namun, kemajuan teknologi ini tentunya tak luput dari resiko dan masalah. Salah satu resiko atau masalah pada jaringan Wi-Fi adalah terdapatnya attacker yang kejahatannya berkaitan dengan cyber crime (theft identity, phising, dll). Oleh karena itu teknologi ini juga memiliki sistem keamanan tersendiri. Salah satunya dalam bentuk gateway. Gateway yang penulis bahas adalah captive gateway, dimana pengguna Wi-Fi akan menjumpai suatu bentuk otentikasi dalam bentuk web authentication. Web Authentication pada umumnya masih menggunakan cara konvensional dengan cara menuliskan pre-assigned data seperti username dan password pada kolom yang disediakan. Cara otentikasi seperti ini memiliki resiko yaitu adanya social engineering seperti seorang attacker dengan mudah melihat jari-jari kita saat mengetikkan username dan password kita, sehingga attacker tersebut juga mendapatkan akses. Dalam penelitian kali ini, penulis mengusulkan metode otentikasi berupa captive gateway berbasis barcode scanner, dengan menggunakan router MikroTik, dan JavaScript untuk mewujudkan captive gateway-nya. Hasil penelitian ini akan memungkinkan pengguna melakukan otentikasi tanpa harus mengetikkan kredensial-kredensial pengguna. Pengujian pada sistem yang digunakan dilakukan pada 3 device dengan tes skenario berupa perbedaan jarak (10, 15, 20 cm) antar kamera dan barcode. Hasil yang didapat berupa probabilitas keberhasilan dalam mendeteksi barcode, dengan probabilitas paling besar 96,67% saat menggunakan device dengan kamera 16 megepixel (mp) dengan jarak pengujian 10 cm, dan paling kecil 40% saat menggunakan device dengan kamera 8 mp dengan jarak pengujian 20 cm. Device ke-3 dengan kamera 2 mp tidak mendapatkan hasil dikarenakan kurangnya dukungan javascript pada device tersebut. Kata Kunci : Captive Portal, Web Authentication, JavaScript, QuaggaJS, MikroTik
    corecore